Halaman

Senin, 15 Mei 2017



Emmanuel Macron resmi dilantik menjadi Presiden Perancis dalam pemilu putaran kedua pada tanggal 7 Mei 2017. Macron mengkalahkan Marine Le Pen dengan perolehan suara 66.1%. Hal ini cukup mengejutkan Karena pada awalnya, Le Pen lebih diunggulkan untuk menang dalam pemilihan ini.

Meskipun hasil dari pemilihan ini dianggap mengejutkan, namun terhitung pemilih yang ikut andil dalam kemenangan Macron ini lebih sedikit dari pemilu-pemilu presiden Perancis sebelumnya. Macron sendiri akan disahkan sebagai Presiden pada tanggal 14 Mei Nanti.
Kemenangan Macron didasari dari berbagai hal. Macron dianggap membawa angin segar dalam pemerintahan perancis, bahkan Eropa Karena berbagai hal, dari Macron, Oposisinya, hingga masyarakat.

Latar belakang Macron yang awalnya dianggap bukan siapa-siapa, yaitu bekerja sebagai banker dan kemudian masuk ke ranah politik. Macron juga dianggap masih terlalu muda (39 tahun) oleh banyak pihak. Namun Macron memiliki kinerja yang baik, dan namanya mulai digaungkan pada saat ia diangkat menjadi Menteri ekonomi pada pemerintahan cabinet valls yang dipimpin oleh presiden sebelumnya, Francois Hollande.

Cara Macron dalam mengambil simpati masyarakat juga terbilang unik. Macron mengaku sebagai Non Blok atau sentris yaitu tidak membela salah satu sisi dimana kedua sisi seringkali menjadi acuan dalam mengambil keputusan dalam pemerintahan.

Tanpa mempunyai kekuatan politik besar, ia menyuarakan gerakan En Marche!, yaitu gerakan yang didukung oleh relawan yang dikumpulkan melalui internet yang bertugas menanyakan masyarakat sekitarnya akan hal apa yang diinginkan dari seorang pemimpin pemerintahan.  Dengan cara ini pulalah Macron mampu mengkalahkan persaingan antar dua Partai berkuasa di Perancis yang sudah menjadi partai penguasa dalam 60 tahun terakhir Pemerintahan Perancis.


Di sisi lain, Masyarakat Perancis menilai oposisi Macron, Marine Le Pen, yang merupakan anggota blok kanan dianggap terlalu memperdulikan masalah partainya (terutama Karena ayah Le Pen sendiri adalah pembentuk partai yang Le Pen duduki sekarang) dan memiliki visi-visi yang tidak sesuai dengan keadaan masyarakat Perancis sekarang, seperti ekonomi, imigrasi, dan hal-hal lainnya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar